Minggu, 21 September 2014

CERPEN

  Hmmm… aku berpikir liburan tahun ini, terasa tak berarti bagiku, bagaimana mungkin hari yang paling ditunggu tunggu oleh kebanyakan anak sekolah malah menjadi kekosongan untuk ku. Betapa tidak kosong, teman temanku pada pulang kampung semua, loh aku tinggal sendirian di kampung ini. Tapi tiba tiba
“usaar…” sahut seorang memanggil ku dari luar rumah.
“Iya..” kaget rupanya ada satu temanku yang tidak pulang kampung.
“oh apa ndar? Kamu gak pulkam?” tanya aku sambil menoleh keluar pintu.
“Gak punya kampung.” jawabnya sambil tertawa.
“tunggu apa lagi diluar, mau aku anggap kamu pengemis?” aku meledeknya
“eet, jangan becanda, nanti jadi kenyataan, aku terus datang terus ke rumah ini pasti untuk minta minta” ujarnya balik meledek
“haha ya udah, masuk kalo gitu”
Ia namaku Kausar biasa dipanggil Usar, aku kelas 3 SMK dan sebentar lagi lulus, amin. Dan nama temanku nandar seorang anak aneh, yang tidak bisa diam.
“main catur aja yuk!” pinta nandar.
“siapa takut” jawabku percaya diri.
Kami berdua main selama tiga jam. Permainan catur memang cukup lama dalam satu set nya, namun disitulah letak kesabaran kita di uji.
Akhirnya nandar pun menang empat kali, dan aku hanya dua kali, jadi ia meminta aku dihukum, untuk mencium lantai sebanyak 50 kali. Ini hukuman yang paling tidak kusuka, tapi berkat dia hari ini menjadi seru. Nandar pun pulang ke rumahnya.
Ku kira hari liburan yang kosong ini akan tetap menjadi kekosongan di hari pertama liburan sekolahku, tapi tidak setelah seorang Nandar datang ke rumahku. Terkadang hanya seorang temanlah yang mengeluarkan kita dari neraka yang bernama ‘kesepian’.